Mengenal Sasando: Alat Musik Tradisional dan Pesonanya yang Menawan
Pendahuluan
Di tengah keragaman budaya Indonesia, alat musik tradisional memiliki peranan yang sangat penting dalam memperkaya warisan seni bangsa. Salah satu alat musik yang menarik perhatian adalah Sasando. Alat musik dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ini tidak hanya khas karena bentuk dan suara yang dihasilkannya, tetapi juga karena nilai-nilai sejarah dan budaya yang melekat padanya. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam tentang Sasando, ciri khas, cara memainkan, serta pesona yang dimilikinya.
Sejarah dan Asal Usul Sasando
Sasando berasal dari pulau Rote di Nusa Tenggara Timur. Nama “Sasando” berasal dari kata “sasa” yang berarti menyanyi dan “ndo” yang berarti alat. Begitu berakar pada budaya masyarakat Rote, Sasando telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan dipercaya berasal dari tradisi pengembara yang membawa pulang alat musik ini setelah melakukan perjalanan jauh.
“Asal mula Sasando berhubungan dengan kepercayaan masyarakat lokal bahwa alat musik ini bisa digunakan untuk berdoa dan mengusir roh jahat,” ujar Dr. Siti Maemunah, seorang ahli musik tradisional Nusantara. “Sasando juga menjadi simbol persatuan rakyat NTT, karena setiap nada yang dihasilkan melambangkan ikatan sosial yang harmonis.”
Ciri Khas Sasando
Sasando adalah alat musik petik yang terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
- Badan Alat: Terbuat dari bahan kayu, biasanya dari kayu yang ringan dan kuat untuk menghasilkan resonansi yang baik.
- Senar: Sasando memiliki senar yang terbuat dari bahan nilon atau kawat, yang jumlahnya bisa bervariasi, biasanya antara 7 hingga 14 senar.
- Resonator: Terdapat bagian berbentuk kerucut yang berfungsi sebagai resonator, meningkatkan suara yang dihasilkan.
Jenis-Jenis Sasando
Secara umum, Sasando dibagi menjadi dua jenis:
- Sasando Bambu: Memiliki suara yang lebih lembut dan halus, biasanya digunakan untuk pertunjukan yang lebih intim.
- Sasando Konvensional: Memiliki suara yang lebih kuat dan tajam, cocok untuk pertunjukan di luar ruangan atau festival.
Cara Memainkan Sasando
Memainkan Sasando cukup mudah, namun memerlukan ketekunan dan latihan. Biasanya, pemain Sasando akan duduk dengan posisi bersila dan memegang alat musik tersebut secara miring. Dengan jari-jari tangan, pemain akan memetik senar dengan lembut. Setiap senar yang dipetik menghasilkan nada yang berbeda, menciptakan melodi yang harmonis.
Langkah-Langkah Memainkan Sasando
- Posisi Duduk: Duduklah dengan nyaman, pegang Sasando di pangkuan.
- Pilih Senar: Kenali setiap senar dan nada yang dihasilkan.
- Pilih Teknik Memetik: Anda dapat menggunakan jari telunjuk, jari tengah, atau alat bantu lainnya untuk memetik senar.
- Latih Melodi: Cobalah untuk membuat melodi sederhana dengan memetik senar berbeda.
Tips dari Ahli
“Untuk mempelajari Sasando, Anda disarankan untuk sering mendengarkan musik yang dimainkan dengan Sasando. Ini akan membantu Anda lebih memahami nada dan ritme yang dihasilkan,” ungkap Bapak Joko Santoso, seorang penggiat musik tradisional NTT.
Sasando dalam Budaya dan Kehidupan Sehari-hari
Dalam masyarakat Rote, Sasando bukan hanya sekadar alat musik, tetapi juga sarana untuk mengekspresikan perasaan dan cerita. Sering kali, Sasando digunakan dalam upacara adat, perayaan, dan acara-acara keluarga. Masyarakat percaya bahwa melodi yang indah dapat membawa berkah dan kesejahteraan.
Peran Sasando dalam Acara Adat
Sasando sering dipertunjukkan dalam acara-acara tradisional seperti pernikahan, khitanan, dan upacara syukur. Di samping itu, beberapa festival seni di NTT menampilkan pertunjukan Sasando sebagai daya tarik utama.
Contoh Pertunjukan Sasando
Salah satu pertunjukan yang terkenal adalah Festival Sasando di Nusa Tenggara Timur, yang diadakan setiap tahunnya. Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan dari musisi lokal yang berkompetisi untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka dalam bermain Sasando.
Kegiatan Pelestarian Sasando
Dengan perkembangan zaman, Sasando menghadapi tantangan dalam pelestariannya. Generasi muda lebih tertarik pada musik modern, sehingga alat musik tradisional ini perlahan-lahan terlupakan. Namun, berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan budaya ini.
Upaya Pelestarian
- Edukasi dan Pelatihan: Banyak lembaga seni dan budaya di NTT mengadakan pelatihan untuk belajar mempelajari Sasando.
- Pertunjukan Reguler: Menggelar pertunjukan Sasando secara rutin untuk menarik perhatian masyarakat.
- Kolaborasi Modern: Beberapa musisi muda mulai mengkolaborasikan Sasando dengan genre musik modern, seperti pop dan jazz, menarik generasi muda untuk mengenal alat musik ini.
Pesona Sasando di Mata Dunia
Sasando telah menarik perhatian tidak hanya di Indonesia tetapi juga di mancanegara. Dengan suara yang unik dan bentuk yang menawan, Sasando sering ditampilkan dalam acara internasional dan festival kebudayaan.
Pengakuan Internasional
Sasando telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya takbenda. Hal ini menandakan bahwa alat musik ini memiliki nilai yang sangat tinggi dalam konteks budaya dan seni. Pengakuan ini memberikan dorongan bagi masyarakat NTT untuk lebih melestarikan Sasando agar tidak hilang ditelan zaman.
Kesimpulan
Sasando adalah lebih dari sekadar alat musik; ia adalah simbol dari kekayaan budaya Indonesia, khususnya dari Nusa Tenggara Timur. Dari sejarah yang kaya hingga nilai-nilai sosial yang mendalam, Sasando terus memainkan peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Upaya pelestarian dan apresiasi terhadap alat musik tradisional ini harus terus digalakkan, agar generasi mendatang dapat menikmati dan memahami keindahan instrumen yang menawan ini.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa itu Sasando?
Sasando adalah alat musik tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Timur, biasanya terbuat dari kayu dengan senar yang dipetik untuk menghasilkan melodi.
2. Bagaimana cara memainkan Sasando?
Cara memainkan Sasando adalah dengan duduk, memegangnya secara miring, dan memetik senar dengan jari-jari tangan.
3. Apa yang membuat Sasando unik?
Sasando memiliki suara yang khas dan unik, serta terhubung erat dengan tradisi dan budaya masyarakat Rote di Nusa Tenggara Timur.
4. Bagaimana upaya pelestarian Sasando?
Upaya pelestarian Sasando meliputi edukasi, penggelaran pertunjukan reguler, dan kolaborasi dengan genre musik modern.
5. Dapatkah Sasando dimainkan dalam genre musik lain?
Ya, beberapa musisi telah mulai mengkolaborasikan Sasando dengan genre musik modern seperti pop dan jazz, menjadikannya lebih relevan untuk generasi muda.
Dengan selesainya artikel ini, semoga pembaca semakin memahami kekayaan budaya Indonesia, khususnya melalui alat musik tradisional Sasando, dan mendapatkan inspirasi untuk melestarikan dan menghargai warisan budaya kita bersama.