Posted on

Mengenal Sasando: Alat Musik Tradisional yang Memikat Hati

Pendahuluan

Alat musik tradisional semakin hari semakin jatuh ke dalam bayang-bayang alat musik modern. Namun, ada satu alat musik yang tetap mencuri perhatian banyak orang dengan keindahan suaranya dan keunikannya, yaitu Sasando. Sasando merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Dengan melihat desainnya yang khas dan mendengar melodi yang dihasilkannya, kita akan merasakan kehangatan budaya yang terkandung di dalamnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai Sasando, mulai dari sejarah, cara memainkan, hingga pengaruhnya dalam kebudayaan Indonesia.

Sejarah Sasando

Sasando, yang secara harfiah berarti “bergetar,” diyakini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Masyarakat Pulau Rote menganggap Sasando sebagai simbol kebanggaan mereka. Dalam catatan sejarah, alat musik ini dibuat pertama kali oleh seorang penemu bernama Obu Sabehe yang menciptakan Sasando dari bahan-bahan alami yang ada di pulau tersebut, seperti daun lontar untuk senarnya dan kayu untuk bentuk resonansinya.

Seiring berjalannya waktu, Sasando terus berkembang dan mengalami perubahan dalam desain dan teknik pembuatannya. Di abad ke-19, Sasando diperkenalkan ke luar Pulau Rote melalui penjajahan Belanda yang membawa alat musik ini ke wilayah lain di Indonesia. Pemain Sasando yang terkenal, seperti Siti Nurhaliza, telah membantu memperkenalkan alat musik ini ke dunia internasional.

Desain dan Struktur Sasando

Sasando memiliki bentuk yang unik, terdiri dari cangkang kayu yang melengkung dan senar yang terbuat dari sutra atau nilon. Cangkang ini berfungsi sebagai resonator yang mempertajam kualitas suara dari setiap arah. Terdapat dua jenis Sasando, yaitu Sasando Besar dan Sasando Kecil, yang masing-masing mempunyai karakter suara yang berbeda. Jumlah senar pada Sasando bervariasi, mulai dari 10 hingga 28 senar, tergantung pada jenis dan tradisi yang diterapkan oleh pembuat.

Salah satu ciri khas dari Sasando adalah penggunaan daun lontar sebagai media suara. Dengan teknik tertentu, daun lontar tersebut dipetik atau dipukul untuk menghasilkan nada yang merdu. Melodi yang dihasilkan oleh Sasando biasanya memiliki nuansa etnik yang sangat khas, menjadikannya alat musik yang cocok untuk berbagai acara, seperti upacara adat, perayaan, dan pertunjukan seni.

Cara Memainkan Sasando

Untuk memainkan Sasando, seorang pemain perlu memiliki keterampilan yang cukup dalam mengatur nada dan ritme. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam memainkan Sasando:

  1. Penempatan: Pemain duduk di atas lantai dengan Sasando diletakkan di depan mereka. Sasando dapat ditempatkan di antara kedua kaki atau di sebelah samping tubuh.

  2. Pemilihan Senar: Pemilihan senar yang sesuai dengan nada yang diinginkan sangat penting. Senar yang lebih ketat akan menghasilkan nada yang lebih tinggi, sementara senar yang lebih longgar akan menghasilkan nada yang lebih rendah.

  3. Teknik Memetik: Menggunakan jari-jari tangan atau plektrum, pemain akan memetik senar satu per satu. Menemukan ritme yang tepat juga jadi kunci untuk menghasilkan melodi yang indah.

  4. Penguasaan Melodi: Setelah memahami teknik dasar, pemain dapat mencoba berbagai melodi tradisional atau menggubah lagu-lagu modern yang disesuaikan dengan Sasando.

  5. Praktek: Seperti alat musik lainnya, semakin sering memainkan Sasando, semakin baik pula kemampuan pemain dalam menginterpretasikan nada dan ritme.

Keputusan Sasando dalam Kebudayaan

Sasando bukan hanya sekadar alat musik, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam kebudayaan masyarakat Rote. Alat musik ini sering digunakan dalam upacara pernikahan, ritual keagamaan, dan acara kebudayaan lainnya. Sasando juga sering dibawakan bersamaan dengan tarian tradisional, sehingga menambah keindahan pertunjukan tersebut.

Keberadaan Sasando dalam budaya Rote membuatnya menjadi simbol identitas, menarik perhatian banyak musisi modern yang mencoba mengembangkan genre musik baru dengan menggabungkan Sasando ke dalam aransemen. Musisi terkenal, seperti Pashmina, telah memasukkan unsur Sasando ke dalam lagu-lagu pop mereka untuk menarik generasi muda, menciptakan jembatan antara tradisi dan modernitas.

Pengaruh Sasando di Kancah Internasional

Seiring dengan perkembangan teknologi dan media sosial, Sasando semakin mudah dikenal luas oleh masyarakat internasional. Banyak video pertunjukan Sasando yang viral di platform seperti YouTube dan Instagram, menginspirasi banyak musisi dari berbagai negara untuk berkolaborasi. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa festival musik internasional bahkan telah mengundang pemain Sasando untuk tampil, sebagai bentuk apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia.

Salah satu contoh yang menarik adalah kolaborasi antara pemain Sasando dan musisi dari negara lain, yang menciptakan suara baru yang beraneka ragam. Hal ini membuktikan bahwa Sasando tidak hanya berhasil mempertahankan identitas kebudayaannya, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan musik dunia.

Sasando dan Pelestarian Budaya

Seiring semakin sedikitnya orang yang belajar memainkan Sasando, muncul berbagai upaya untuk melestarikan alat musik ini. Berbagai lembaga budaya dan pendidikan telah mendirikan program pembelajaran Sasando, dengan tujuan untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap alat musik tradisional ini. Masyarakat Rote juga semakin berupaya untuk melestarikan Sasando dengan cara mengadakan pelatihan dan pertunjukan rutin.

Organisasi seperti Komunitas Sasando Rote telah aktif mendorong masyarakat untuk belajar memproduksi dan memainkan Sasando. Mereka juga ikut serta dalam festival musik tradisional untuk mempromosikan Sasando kepada masyarakat luar. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pelestarian alat musik, tetapi juga mempromosikan kesenian lokal di tingkat nasional dan internasional.

Rekomendasi dan Pengalaman Pribadi

Salah satu pengalaman yang paling berharga mengenai Sasando adalah saat menyaksikan pertunjukan langsung di Pulau Rote. Melodi indah berpadu dengan gerakan penari yang anggun menciptakan suasana yang sangat mengharukan. Tidak hanya itu, interaksi dengan para pemain Sasando yang ramah dan terbuka juga meninggalkan kesan mendalam.

Jika Anda tertarik untuk belajar Sasando, banyak workshop dan kelas musik yang tersedia. Dengan belajar dari para ahli atau langsung dari para pemain profesional, Anda tidak hanya akan mendapatkan teknik yang benar, tetapi juga memahami semua cerita dan nilai budaya yang ada di balik alat musik ini.

Kesimpulan

Sasando adalah alat musik yang kaya akan sejarah dan memiliki nilai budaya yang sangat dalam. Dalam dunia musik yang terus berkembang, Sasando tetap menjadi simbol identitas masyarakat Rote dan Indonesia secara keseluruhan. Tentunya, pelestarian serta pengembangan alat musik ini sangat penting agar tetap eksis di masa depan. Dengan berbagai upaya dan minat generasi muda, kita berharap Sasando dapat terus memikat hati banyak orang, baik di dalam negeri maupun mancanegara.

FAQ tentang Sasando

1. Apa itu Sasando?

Sasando adalah alat musik tradisional khas Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, yang menggunakan senar untuk menghasilkan melodi.

2. Dari bahan apa Sasando dibuat?

Sasando umumnya terbuat dari kayu, dengan senar yang berasal dari daun lontar atau bahan sintetis seperti nilon.

3. Apa fungsi utama dari Sasando dalam masyarakat Rote?

Sasando digunakan dalam berbagai upacara adat, perayaan, dan pertunjukan seni, menjadi simbol kebanggaan masyarakat lokal.

4. Bagaimana cara memainkan Sasando?

Untuk memainkan Sasando, seorang pemain harus memetik senar dengan jari atau plektrum sambil mengatur nada dan ritme sesuai dengan melodi yang diinginkan.

5. Dimana saya bisa belajar memainkan Sasando?

Anda dapat mencari workshop atau kelas musik yang menawarkan pembelajaran Sasando, baik di Pulau Rote maupun di kota-kota besar yang memiliki komunitas musik tradisional.

Dengan melengkapi artikel ini dengan informasi yang tepat dan menarik, diharapkan pembaca dapat lebih memahami keindahan dan kekayaan budaya Indonesia yang tercermin dalam alat musik tradisional seperti Sasando.